Berlibur ke Kota Wisata


Ketika ada satu undangan untuk menghadiri suatu acara, sempatkanlah untuk menemuinya. Mencari waktu dengan menggeser jadwal-jadwal yang telah ditentukan.  Bagi sang pemberi undangan akan rasa tersendiri jika orang yang kita undang datang menyempatkan waktu untu hadir meskipun terkadang kita tidak menghadiri suatu acara karena memang ada acara lain yang dirasa lebih penting.

Begitu pun tanggal 12 Oktober 2019. Salah satu pegawai di kantor ini akan melangsungkan resepsi yang pernikahannya yang telah digelar bulan sebelumnya di Jakarta. Beberapa pegawai yang memiliki keinginan berangkat untuk menghadiri acaranya, berangkat bersama hari Jumat menggunakan bus.

Keberangkatan kami dimulai pukul 8 malam. Jalan yang kami lalui sebagian besar adalah hutan dan ditambah dengan turunnya hujan yang membuat saya tertidur selama diperjalanan. Sampai-sampai ketika mobil berhenti untuk sekadar meluruskan kaki sopir dan mengisi perut yang keroncongan di kala malam, diri ini masih belum tersadar. Perjalanan menuju bukittinggi dikenal dengan keloknya yang tajam. Orang biasa nyebut dengan Kelok Sembilan. Jalan ini memiliki tikungan yang tajam ditambah dengan di salah satu sisinya terdapat jurang yang amat curam. Serta diapit oleh perbukitan yang tinggi.

Setelah melewati tujuh jam perjalanan akhirnya sampai di tempat kami tinggal untuk dua hari kedepan. Kami tinggal di Mess KPPN Pekanbaru yang berada tidak jauh dari hotel tempat kami akan menghadiri acara undangan. Di kota wisata ini, kami mengunjungi beberapa tempat, di antaranya adalah jam gadang. Hanya saja, menurut orang-orang, lebih bagus jika kita dating ketika malam hari dibandingkan dengan siang hari.

Selain jam gadang, kami mengunjungi Panorama. Tempat ini tidak jauh dari jam gadang. Di tempat ini ada Lobang Jepang.  Lobang Jepang ini merupakan terowongan/bungker panjang yang dibangun zaman dahullu untuk kepentingan pertahanan. Untuk meminta jasa petugas yang dapat menunjukkan arah dan menjelaskan sejarah dikenakan tariff tertentu. Rasanya untuk masuk Lobang Jepang harus memiliki energy yang ekstra selain jalurnya yang panjang melainkan jumlah tangga yang tidak sedikit.

Hari Minggu kami masih mengunjungi beberapa tempat yang akan terlewatii ketika kita akan pulang. Di perjalanan pulang, kami mengunjungi Padang Mangateh . tempat ini terletak di Luak, Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat. Tempat ini cukup terkenal karena pemandangan padang rumputnya yang mirip dengan yang ada di New Zaeland. Sapi yang ada di sini pun tergolong banyak karena luas daerahnya pun besar. Selain itu, di sana juga terdapat tempat yang menjual berbagai olahan susu sapi. Saat itu saya mencoba susu sapi beku yang telah di beri perasa.
Kegiatan selanjutnya adalah berburu oleh-oleh. Makanan khas dari sana di antaranya ada keripik sanjai, dengdeng, dan masih banyak makanan yang dijual yang tentunya dengan berbagai macam olahan dan rasa. pastinya sebelum membeli makanan, kita bias icip-icip terlebih dahulu. Mantap betul sih ini. Kalau emang suka ya langsung angkut. Kalau rasa kurang pas pas icip-icip, bisa disimpan lagi ditempatnya hehe.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kuliah 1 Tahun? Gimana Rasanya?!

YEAAAY!! Normalisasi Fitur Platform Media Sosial dan Pesan Instan

Ramadhan Kedua di Perantauan